Profil Desa Tambaharjo
Ketahui informasi secara rinci Desa Tambaharjo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tambaharjo, Adimulyo, Kebumen. Mengupas tuntas perwujudan visi "tambah harjo" (menambah kesejahteraan) melalui inovasi BUMDes yang mengelola unit Pertashop, PPOB, dan alsintan untuk memberdayakan dan menopang ekonomi masyarakat agraris.
-
BUMDes Inovatif sebagai Motor Pembangunan
Peningkatan kesejahteraan dan kemudahan akses layanan bagi warga secara signifikan digerakkan oleh BUMDes "Harjo Makmur" yang berfokus pada penyediaan layanan-layanan esensial.
-
Penyedia Layanan Kebutuhan Pokok Modern
Melalui unit usaha Pertashop dan PPOB, BUMDes berhasil mendekatkan akses energi (BBM) dan layanan digital (pembayaran online), yang secara langsung meningkatkan efisiensi ekonomi warga.
-
Dukungan Modernisasi Sektor Pertanian
Unit penyewaan alsintan (alat mesin pertanian) yang dikelola BUMDes menjadi solusi nyata bagi para petani untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan menekan biaya produksi di sektor pertanian.
Sebuah nama adalah harapan. Di Desa Tambaharjo, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, nama yang berarti "bertambahnya kesejahteraan" bukan lagi sekadar harapan, melainkan sebuah agenda kerja yang diwujudkan secara nyata dan terstruktur. Melalui inovasi kelembagaan yang cerdas dalam bentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), desa agraris ini secara proaktif menciptakan sumber-sumber kemakmuran baru dan memberikan layanan esensial yang secara langsung meningkatkan kualitas hidup warganya. Desa Tambaharjo adalah potret dari sebuah komunitas yang menerjemahkan filosofi namanya menjadi sebuah rencana aksi yang konkret dan berdampak.
Geografi dan Demografi Desa
Desa Tambaharjo terletak di wilayah daratan Kecamatan Adimulyo yang subur, dengan lanskap yang didominasi oleh persawahan dan pemukiman penduduk. Desa ini memiliki karakteristik sebagai desa agraris yang tenang, namun kini mulai menunjukkan dinamika ekonomi baru seiring dengan perkembangan BUMDes-nya.Secara geografis, desa ini memiliki luas wilayah sekitar 138 hektar. Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Tambaharjo dihuni oleh 3.105 jiwa. Dari data tersebut, dapat dihitung bahwa tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 2.250 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan sebuah komunitas yang cukup padat di mana optimalisasi sumber daya menjadi kunci.Wilayah Desa Tambaharjo berbatasan langsung dengan beberapa desa tetangga yang membentuk satu kesatuan ekosistem sosial dan ekonomi. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Sidomukti. Di sisi selatan berbatasan dengan Desa Medana, sementara di sebelah timur berbatasan dengan Desa Kemujan dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Kuwarisan.
Visi Pemerintahan: Dari Nama Menjadi Rencana Aksi
Keberhasilan pembangunan di Desa Tambaharjo berakar pada visi pemerintah desanya yang progresif. Pemerintah Desa Tambaharjo, di bawah kepemimpinan Kepala Desa dan jajarannya, tidak membiarkan nama "Tambaharjo" hanya menjadi slogan. Mereka menerjemahkannya menjadi sebuah rencana aksi yang jelas: bagaimana cara "menambah kesejahteraan" bagi warga secara nyata?Jawabannya ditemukan melalui penguatan lembaga ekonomi desa, yaitu BUMDes "Harjo Makmur". Pemerintah desa berperan sebagai inisiator dan fasilitator utama, memberikan penyertaan modal awal dari Dana Desa dan dukungan penuh bagi pengelolaan BUMDes secara profesional. Langkah ini menunjukkan sebuah paradigma pemerintahan desa modern yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga membangun institusi ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.
BUMDes "Harjo Makmur": Mesin Penambah Kesejahteraan
Jantung dari geliat ekonomi baru di Desa Tambaharjo adalah BUMDes "Harjo Makmur". Berbeda dengan BUMDes pada umumnya, unit-unit usaha yang dipilih oleh BUMDes Tambaharjo sangat strategis karena secara langsung menjawab kebutuhan dasar dan mengatasi masalah efisiensi yang dihadapi warga sehari-hari.Unit Pertashop: Mendekatkan Energi, Menggerakkan Ekonomi: Salah satu terobosan utama adalah pendirian Pertashop, sebuah outlet penjualan BBM resmi dari Pertamina dalam skala kecil. Kehadiran Pertashop ini memberikan dampak luar biasa. Warga, terutama petani yang membutuhkan bensin untuk traktor atau pompa air, tidak perlu lagi menempuh jarak yang jauh atau membeli BBM eceran dengan harga lebih mahal. Ketersediaan BBM dengan harga dan kualitas standar Pertamina secara langsung menekan biaya produksi pertanian dan biaya transportasi warga, sehingga "menambah" sisa pendapatan di kantong mereka.Unit PPOB: Membuka Gerbang Ekonomi Digital: BUMDes juga membuka loket PPOB (Payment Point Online Bank). Layanan ini memungkinkan warga untuk melakukan berbagai transaksi pembayaran, seperti listrik, telepon, BPJS, cicilan kredit, dan lainnya, langsung di desa. Sebelumnya, warga harus pergi ke pusat kecamatan atau kota untuk melakukan pembayaran ini, yang memakan waktu dan biaya. Unit PPOB ini adalah bentuk nyata dari inklusi keuangan digital yang mendekatkan layanan modern kepada masyarakat perdesaan.Unit Alsintan: Modernisasi Pertanian dari Desa untuk Desa: Untuk mendukung pilar utama ekonomi desa, BUMDes mengoperasikan unit penyewaan alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti traktor tangan dan mesin perontok padi. Dengan adanya unit ini, para petani kecil yang tidak mampu membeli alsintan sendiri dapat menyewa dengan tarif yang lebih terjangkau dibandingkan dengan penyedia swasta. Hal ini secara langsung mempercepat proses olah tanah dan panen, meningkatkan efisiensi, dan pada akhirnya menaikkan produktivitas pertanian.
Pertanian sebagai Fondasi yang Terus Diperkuat
Di tengah inovasi BUMDes, sektor pertanian tetap menjadi fondasi yang tak tergantikan. Lahan-lahan sawah di Tambaharjo terus diolah untuk menghasilkan padi sebagai komoditas utama. BUMDes tidak hadir untuk menggantikan pertanian, melainkan untuk memperkuatnya. Kehadiran unit alsintan dan Pertashop adalah bukti nyata bahwa inovasi kelembagaan di desa ini dirancang untuk mendukung dan memodernisasi sektor agraris yang telah menghidupi warga selama berpuluh-puluh tahun.
Kehidupan Sosial dan Dampak Ekonomi Baru
Kehadiran BUMDes "Harjo Makmur" membawa dampak sosial yang positif. Pertama, ia menciptakan lapangan kerja baru di desa. Kedua, ia menumbuhkan rasa bangga dan kepemilikan kolektif atas sebuah badan usaha yang berhasil. Ketiga, dan yang paling penting, sebagian dari Sisa Hasil Usaha (SHU) BUMDes dimasukkan ke dalam Pendapatan Asli Desa (PADes), yang kemudian dapat digunakan kembali untuk mendanai program-program sosial, keagamaan, atau kepemudaan. Ini menciptakan sebuah siklus positif di mana keuntungan ekonomi kembali lagi kepada masyarakat dalam bentuk manfaat sosial.
Tantangan dan Arah Pengembangan "Harjo Makmur"
Tantangan utama ke depan adalah menjaga keberlanjutan dan profesionalisme pengelolaan BUMDes. Menjaga kualitas layanan, transparansi keuangan, dan kemampuan untuk bersaing dengan penyedia swasta adalah kunci. Selain itu, diperlukan inovasi terus-menerus untuk mengembangkan unit-unit usaha baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.Visi pengembangan selanjutnya bisa diarahkan pada sektor perdagangan dengan mendirikan BUMDes Mart, atau masuk ke sektor pascapanen dengan membuat unit pengolahan hasil pertanian. Dengan fondasi yang sudah kuat dan kepercayaan dari masyarakat, potensi BUMDes "Harjo Makmur" untuk terus "menambah kesejahteraan" bagi Desa Tambaharjo masih sangat besar.Sebagai kesimpulan, Desa Tambaharjo menunjukkan bahwa nama sebuah desa bisa menjadi kompas pembangunan yang kuat. Dengan menerjemahkan filosofi "bertambahnya kesejahteraan" menjadi sebuah model bisnis sosial yang konkret melalui BUMDes, desa ini telah berhasil menciptakan jalan kemajuannya sendiri. Mereka membuktikan bahwa inovasi yang paling efektif adalah yang lahir dari pemahaman mendalam akan kebutuhan riil warganya.
